Kamis, 27 Agustus 2009

indahnya agrokultur kulon progo


Agrowisata Kusumo Wanadri di Glagah Tampilkan Lezatnya Buah Naga
KULON PROGO: Bosan menikmati liburan di kota? Tak ada salahnya mencoba hal baru yang menawarkan suasana alam terbuka. Sebuah tempat wisata dengan nuansa kebun buah mungkin bisa menjadi alternatif pilihan liburan. Agrowisata Kusumo Wanadri menawarkan suasana tempat liburan dengan nuansa alam terbuka dan kebun buah naga.

Suasana alam terbuka di pesisir pantai Glagah Indah ini membuat suasana kebun buah membuat lebih menarik. Embusan angin laut yang menembus kulit menambah segarnya udara jika berkunjung di Agrowisata Kusumo Wanadri. Itu masih ditambah lagi dengan deretan tanaman buah naga yang teratur membuat suasana Agrowisata Kusumo Wanadri yang arti harfiahnya 'bunga hutan'.

Agrowisata Kusumo Wanadri tepatnya terletak di pesisir Pantai Glagah Indah, Kecamatan Glagah. Dari Jogja, kawasan ini ditempuh dengan kendaraan umum maupun pribadi kira-kira 40 kilometer. Rute bisa ditempuh melalui jalur selatan (jalan Daendles) atau melalui Kota Wates, 15 kilometer dari Kota Wates ke arah Selatan.

Agrowisata Kusuma Wanadri menawarkan wisata kebun buah naga. Menurut Edi Purwanto (44 tahun), Asisten Romo Paulus Tribarta Budiharjo, pemilik Agrowisata Kusumo Wanadri yang sekaligus pengelola Agrowisata ini mengungkapkan, Agrowisata Kusumo Wanadri menawarkan wisata kebun buah naga yang berada di pesisir pantai.

"Di sini para pengunjung dapat memetik langsung buah naga dari pohonya," ungkap Edi Purwanto.

Pada awalnya, lahan pesisir pantai Glagah adalah lahan kosong. Kemudian mendapat ijin dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk dibangun sebagai tempat wisata. Romo Paulus Tribata lantas mengembangkan potensi wisata agrowisata, khususnya wisata dan budidaya buah naga.

Di Agrowisata KUsumo Wanadri, pengunjung dapat memetik langsung buah naga dari pohonya. Selain itu agrowisata ini juga menawarkan produk-produk hasil olahan buah naga. Produk-produk olahan seperti sirup dan selai buah naga adalah produk olahan Kusuma Wanadri. Produk olahan tersebut cukup diminati para pengunjung. Dengan harga masuk Rp 1.000, pengunjung sudah dapat memetik buah naga dan kemudian ditimbang.

Setiap kilogram buah naga dijual dengan harga bervariasi. Untuk buah naga dengan ukuran besar dan berwarna merah maron, dijual dengan harga Rp 15ribu-Rp 30ribu. Sedang untuk buah naga yang relatif kecil dijual dengan harga Rp 10ribu-Rp 15ribu. Sedang produk olahan buah naga, seperti sirup dijual dengan harga Rp 2.000 per gelas.

Omset penjualan buah naga dan produk olahan di Agrowisata Kusumo Wanadri setiap bulanya dapat mencapai Rp 3juta pada saat liburan. "Jika pada hari biasa, omset kami mencapai Rp 1juta," ungkap Edi Purwanto.

Agrowisata Kusumo Wanadri memang dapt menjadi alternatif tempat wisata yang baru. Sejak berdiri tahun 2003, Kusumo Wanadri mendapat kunjungan wisatawan dari berbagai kota seperti Purworejo, Bandung dan Jakarta.

Senin, 22 Juni 2009

pesona alam pantai kulon progo

Parangtritis, Pantai Paling Terkenal di Yogyakarta

Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai yang mesti dikunjungi, bukan cuma karena merupakan pantai yang paling populer di Yogyakarta, tetapi juga memiliki keterkaitan erat dengan beragam objek wisata lainnya, seperti Kraton Yogyakarta, Pantai Parangkusumo dan kawasan Merapi. Pantai yang terletak 27 kilometer dari pusat kota Yogyakarta ini juga merupakan bagian dari kekuasaan Ratu Kidul.

Penamaan Parangtritis memiliki kesejarahan tersendiri. Konon, seseorang bernama Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit datang ke daerah ini beratus-ratus tahun lalu untuk melakukan semedi. Ketika melihat tetesan-tetesan air yang mengalir dari celah batu karang, ia pun menamai daerah ini menjadi parangtritis, dari kata parang (=batu) dan tumaritis (=tetesan air). Pantai yang terletak di daerah itu pun akhirnya dinamai serupa.

Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam pertemuan itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa meskipun memiliki kesaktian.

Sejumlah pengalaman wisata bisa dirasakan di pantai ini. Menikmati pemandangan alam tentu menjadi yang paling utama. Pesona alam itu bisa diintip dari berbagai lokasi dan cara sehingga pemandangan yang dilihat lebih bervariasi dan anda pun memiliki pengalaman yang berbeda. Bila anda berdiri di tepian pantainya, pesona alam yang tampak adalah pemandangan laut lepas yang maha luas dengan deburan ombak yang keras serta tebing-tebing tinggi di sebelah timurnya.

Untuk menikmatinya, anda bisa sekedar berjalan dari arah timur ke barat dan memandang ke arah selatan. Selain itu, anda juga bisa menyewa jasa bendi yang akan mengantar anda melewati rute serupa tanpa lelah. Ada pula tawaran menunggang kuda untuk menjelajahi pantai. Biayanya, anda bisa membicarakan dengan para penyewa jasa.

Usai menikmati pemandangan Parangtritis dari tepian pantai, anda bisa menuju arah Gua Langse untuk merasakan pengalaman yang berbeda. Di jalan tanah menuju Gua Langse, anda bisa melihat ke arah barat dan menyaksikan keindahan lain Parangtritis. Gulungan ombak besar yang menuju tepian pantai akan terlihat berwarna perak karena sinar matahari, dan akan berwarna menyerupai emas bila sinar matahari mulai memerah atau menjelang senja. Pemandangan eksotik ini sempat dinikmati YogYES ketika berkunjung beberapa hari lalu.

Puas dengan pemandangan alamnya anda bisa menikmati pengalaman wisata lain dengan menuju tempat-tempat bersejarah yang terdapat di sekitar Pantai Parangtritis. Salah satunya adalah Makam Syeh Bela Belu yang terletak di jalan menuju pantai. Anda bisa naik melalui tangga yang menghubungkan jalan raya dengan bukit tempat makam sakral ini. Umumnya, banyak peziarah datang pada hari Selasa kliwon.

Selesai mengunjungi makam, anda bisa menantang diri untuk menuju Gua Langse, gua yang harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 3 km dan melalui tebing setinggi 400 meter dengan sudut kemiringan hampir 900. Untuk memasuki gua yang juga sering disebut sebagai Gua Ratu Kidul ini, anda harus meminta ijin pada juru kuncinya terlebih dahulu. Menurut salah seorang penjaga Pantai Depok yang di waktu mudanya sering menuruni gua, anda bisa melihat pemandangan laut selatan yang lebih indah begitu berhasil memasuki gua.

Pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Cina, anda bisa melihat prosesi upacara Peh Cun di Parangtritis. Peh Cun, berasal dari kata peh yang berarti dayung dan cun yang berarti perahu, merupakan bentuk syukur masyarakat Tioghoa kepada Tuhan. Perayaan ini juga bermaksud mengenang Khut Gwan (Qi Yuan), seorang patriot dan sekaligus menteri pada masa kerajaan yang dikenal loyalitasnya pada raja hingga ia difitnah oleh rekannya dan memilih bunuh diri.

Perayaan Peh Cun di Parangtritis tergolong unik karena tidak diisi dengan atraksi mendayung perahu berhias naga seperti di tempat lain, tetapi dengan atraksi telur berdiri. Atraksi dimulai sekitar pukul 11.00 dan memuncak pada pukul 12.00. Pada tengah hari, menurut kepercayaan, telur bisa berdiri tegak tanpa disangga. Namun, begitu memasuki pukul 13.00, telur akan terjatuh dengan sendirinya dan tak bisa didirikan lagi.

Untuk mencapai Parangtritis, anda bisa memilih dua rute. Pertama, rute Yogyakarta - Imogiri - Siluk - Parangtritis yang menawarkan pemandangan sungai dan bukit karang. Kedua, melewati rute Yogyakarta - Parangtritis yang bisa ditempuh dengan mdah karena jalan yang relatif baik. Disarankan, anda tidak mengenakan baju berwarna hijau untuk menghormati penduduk setempat yang percaya bahwa baju hijau bisa membawa petaka.

from : www.google.com


Selasa, 05 Mei 2009

energi alternatif

MENGGANTI BENSIN DENGAN JAGUNG
Ini kabar tak enak sekaligus tantangan di masa depan. Cadangan minyak di perut bumi Indonesia saat ini tinggal 4.8 miliar barel. Sementara tiap tahunIndonesia memproduksi 550 juta barel. Jika pemakaian minyak bumi tidak ditekan, diperkirakan dalam waktu tujuh tahun cadangan minyak akan ludes. Bahkan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan , kira sedah menjadi pengimpor murni minyak bumi.
Untuk menekan kebutuhan minyak bumi, pemerintah mentargetkan pemakaian bahan bakar minyak tahun 2025 tinggal 20%. Selebihnya akan digantikan oleh sumber energi lain, termasuk bahan baker terbarui. Biofuel ( bahan baker dari sumber hayati) ditargetkan bisa menyumbang 5 %. Meski kita terkenal sebagai bangsa pelupa, tampaknya target ini sulit dihindari mengingat persediaan minyak terus menipis.
Sebetulnya masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga diseluruh dunia. Shell, perusahaan minyak multinasional asal belanda, bahkan meramalkan tahun 2005 merupakan puncak produksi minyak bumi dunia. Setelah itu produksi bakal terus menurun. Tren masa depan, minyak bumi bakal digantikan biofuel.
Di Indonesia penelitian Biofuel telah dimulai dalam beberapa tahun belakangan. Minyak biji jarak digadang sebagai sumber biodiesel masa depan. Sementara singkong diharapkan bias menjadi sumber boi etanol untuk substitusi bensin.
Selain kedua jenis tanaman ini , Indonesia sebetulnya masih kaya dengan sumberhayati lain. Salah satu sumber yang belum digarap adalah jagung sebagai penghasil etanol. Di banyak Negara, misalnya Amerika Serikat, jagung merupakan penghasil utama bioetanol.
Provinsi yang potensial sebagai penghasil jagung natara lain Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan aceh. Disamping bisa menekan konsumsi minyak bumi, penggarapan potensi ini juga bias meningkatkan ekonomi sector pertanian.